Unicef turut bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Bappeda, Dinas Pendidikan, Kemenag, serta didukung penuh oleh Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif PWNU Jawa Tengah untuk menginisiasi Program Pendidikan Inklusi di Kabupaten Banyumas, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Semarang, dan Kabupaten Brebes.
Di Kabupaten Brebes, pendidikan inklusi telah dilakukan di 1 Madrasah Ibtidaiyah (MI) untuk tingkat SD dan 2 Madrasah Tsanawiyah (MTs) untuk tingkat SMP guna memberikan peluang pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Menurut Ketua LP Ma’arif Jawa Tengah, R. Andi, kerjasama dengan Sekolah Luar Biasa (SLB) Brebes akan dilakukan dalam implementasi nanti sebagai pusat sumber pendidikan inklusi.
Berawal dari pendidikan di tingkat MI dan MTs, LP Maarif bertujuan untuk memberikan layanan pendidikan yang dapat diakses oleh semua orang, termasuk ABK. Dengan dukungan dari berbagai pihak, terutama pemerintah dan NU, kami berharap dapat mewujudkannya. Hal ini diungkapkan oleh Andi dalam pertemuan koordinasi di SLB N Brebes pada tanggal 25 September 2024.
Sebuah tim intervensi telah melakukan kunjungan ke beberapa organisasi yang memperhatikan isu disabilitas dan pendidikan inklusi. Tujuannya adalah untuk membangun komitmen yang kuat dalam aspek regulasi, implementasi, dan monitoring. Organisasi-organisasi yang dikunjungi termasuk Dindikpora Kabupaten Brebes, Kemenag, Baperlitbangda, SLBN, dan Dinas Sosial Kabupaten Brebes.
Menurutnya, mereka telah bekerja sama dengan Unicef, Pengurus LP Maarif PWNU Jateng dan LP Ma’arif PCNU Brebes, Bapperlitbangda, serta FMPP Kabupaten Brebes untuk mencapai tujuan yang sama.
Menurut Tubagus Arie Rukmana, Kepala Perwakilan Unicef untuk Wilayah Jawa, LP Ma’arif Jateng sedang fokus pada pendidikan inklusi berbasis madrasah. Mereka melakukan upaya untuk meningkatkan kapasitas pengelola dan tenaga pendidik madrasah agar mereka dapat menerima dan memberikan layanan yang sesuai untuk anak-anak berkebutuhan khusus (ABK).
Menurut Tubagus Arie Rukmana, tindakan ini merupakan bagian dari upaya untuk memastikan bahwa semua ABK dapat dengan mudah memperoleh hak pendidikan inklusif mereka. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 25 September 2024.
Arie mengakui dan menghargai upaya Pemerintah Kabupaten Brebes dalam memenuhi hak-hak anak. Mereka telah berhasil menggunakan data dari Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat (SIPBM) untuk mewujudkan tindakan nyata, dengan memberikan kesempatan kepada sekitar 4000 anak yang sebelumnya tidak bersekolah untuk kembali mendapatkan pendidikan. Selain itu, perspektif inklusi berbasis madrasah juga semakin diperluas.